Subhanallah!! begini Kisah Akhlaq Ketua PBNU dihadapan Habaib
ARRAHMAH.CO.ID -
Garut, Sabtu 7 April 2018 - Nahdliyin MWCNU Malangbong, Garut
bersuka cita menyelenggarakan peringatan Harlah NU ke 95 disertai dengan acara
Tabligh Akbar. Acara tersebut bertempat di Alun-alun Malangbong dan dihadiri
oleh Habib Umar bin Husein Assegaff LDNU Jawa Barat, Seluruh Pengurus MWCNU Malangbong dan Ribuan
Nahdliyin. Hadir pula tokoh masyarakat, Kapolsek dan Koramil setempat.
![]() |
Habib Umar Assegaf (LDNU Jabar) bersama jajaran Pemerintah dan Ulama kota Garut |
Pada kesempatan tersebut Habib Umar bin Husein Assegaff
Majalaya ( LDNU Jabar) didaulat untuk menyampaikan orasi, dalam ceramahnya
beliau menyatakan bahwa tidak ada yang namanya NU yang tidak mencintai Habaib,
makanya sangat disesalkan sekali apabila ada Habib yang anti pada NU dan
Nahdliyin. Saya teringat pertemuan dengan Prof. Dr. KH. Said Aqil Siraj, MA di
Kantor PBNU Jakarta. Saat itu beliau begitu menghormati kedatangan saya, Kyai
Said memeluk saya, lalu ingin mencium tangan saya!! Saya katakan, " Tidak,
justru saya yang harus mencium tangan Kyai, karena Kyai adalah guru saya".
Saya yakin bahwa para pemimpin Bangsa ini, bilkhusus para Ulama seperti
Hadrotussyeikh KH. Hasyim asy'ari, Almarhum Gusdur, di dalam tubuh mereka itu
mengalir darah Baginda Rasul saw. Dengan logat sundanya Habib Umar Assegaff
Katakan "Moal bisa jadi pemimpin amun teu aya darah pamimpin." Tidak
akan bisa menjadi pemimpin jika orang tersebut tidak memiliki darah pemimpin.
Habib Umar Assegaff melanjutkan, bahwa Para keturunan
Walisongo dan azimatkhan diantara Almarhum KH Abdurahman Wahid itu memiliki
bangsa Basyayban. Maka jangan heran mereka menjadi tokoh Negeri ini dan sangat
dihormati dan dihargai segala perjuangannya.
Setelah menyebutkan pengalaman Beliau bertemu dengan Tokoh
NU, beliau mengingatkan kepada hadirin bahwa bangsa kita saat ini sedang
menghadapi banyak krisis dalam berbagai dimensi, diantaranya krisis ekonomi,
krisis politik. Beliau mencontohkan gara-gara krisis politik shalat jumat pun
pindah ke jalanan! Tadi saya juga sempat ngobrol dengan beberapa tokoh disini,
ada yang menceritakan fenomena aneh, bahwa di Garut ada orang yang mengaku
sebagai Nabi, ada yang mengaku sebagai Malaikat, ada mengaku sebagai Imam
Mahdi. Tapi alhamdulillah semua beres, diselesaikan oleh Para Kyai NU.
![]() |
Aksi Pagar Nusa di hadapan Alim Ulama kota Garut dalam Harlah NU ke-95 |
Ada juga krisis mental dan spiritual, di kalangan politikus,
ada sebagian orang memiliki gelar Profesor, ada yang sarjana hukum tapi
dihukum, ada yang dulu Suka benghar ( kaya) ayeuna ( saat ini) berada di
sukamiskin, seniman yang harusnya senyum dan tertawa dihukum juga! Jadi korban
Narkoba. Di dalam hingar bingar perpolitikan saat ini kita saksikan pula sebagian
telah menghalalkan segala cara demi mencapai tujuannya. Bahkan agama telah
dipolitisir! Semua problematika tersebut dapat diminimalisir dengan Tunduk
patuh pada Kyai Nahdlatul Ulama.
Diakhir ceramahnya Habib Umar Assegaff menekankan agar
Nahdliyin senantiasa menjadikan harlah NU ini sebagai kegiatan untuk meraih
hikmah demi memperbaiki diri kita, memperbaiki akhlak. Imam kita jelas, yaitu
Dr (HC) KH. Ma'ruf Amin dan Prof. Dr. Said Aqil Siraj, M.A, Jangan ragu lagi
untuk mengikuti arahannya. Belajarlah Dari sejarah Bangsa lain yang tidak
memiliki Organisasi NU, Hadrotussyeikh pernah berkata, " Kajilah sejarah,
khususnya sejarah Rasul saw, karena sejarahnya merupakan jalan keselamatan bagi
siapa saja yang ingin meraih kebahagiaan baik itu di Dunia maupun di Akhirat.
Hakeem-Gusdurian
0 Komentar