Ditanya Soal Grasi untuk Napi Teroris Abu Bakar Ba'asyir, Jawaban Presiden Jokowi.....

Ditanya Soal Grasi untuk Napi Teroris Abu Bakar Ba'asyir, Jawaban Presiden Jokowi.....

ARRAHMAH.CO.ID - Presiden Joko Widodo mengaku telah menyetujui permintaan dari para ulama soal pengobatan dana perawatan dari terpidana terorisme, Ustaz Abu Bakar Baasyir.

"Ini kan sisi kemanusiaan kita semua. Kalau ada yang sakit, tentu saja kepedulian kita untuk membawa ke rumah sakit untuk disembuhkan," kata Pak Jokowi usai melantik Irjen Pol Heru Winarko sebagai Kepala BNN yang baru di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/3).

Saat disinggung soal grasi untuk Abu Bakar Baasyir, seperti harapan dari Ketua MUI KH Ma'ruf Amin, Jokowi tampak tak terkejut.

"Ya, namun sampai saat ini belum ada surat yang masuk kepada saya (soal grasi)," singkat suami Iriana itu.

Sebelumnya dikabarkan tim medis Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Gunung Sindur dan konsulen dokter Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) mendiagnosis Baasyir menderita kelainan pembuluh darah berkelanjutan  (chronic venous insufiensci).

Baasyir pun diizinkan dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.

"Permohonan izin berobat disetujui oleh Dirjenpas," kata Kepala Subbagian Humas Ditjen Pemasyarakatan Ade Kusmanto dilansir Jawa Pos, Rabu (28/2).

Ade menambahkan, pemberian izin berobat di luar lapas itu sudah sesuai ketentuan dan prosedur yang berlaku.

Sebelumnya, tim pengacara Baasyir mengajukan permohonan kepada otoritas Lapas Gunung Sindur.

Atas rekomendasi dokter lapas, permohonan diteruskan ke Kepala Kakanwil (Kakanwil) Kemenkum HAM Jawa Barat.

"Selanjutnya ke Dirjenpas," terang Ade.

Namun, Ade menyebut perawatan ke RSCM bakal dikoordinasikan dengan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) dan Densus 88 Antiteror.

Setelah itu, baru bisa dipastikan kapan agenda berobat diketahui.

"Ustaz Baasyir saat ini masih di dalam lapas. Setelah koordinasi dengan BNPT dan densus baru akan dibawa ke RSCM," imbuh Ade.

Sementara itu, Kalapas Gunung Sindur David H. Gultom mengatakan, salah satu pertimbangan pemberian izin rujukan itu adalah karena fasilitas kesehatan di lingkungan lapas kurang lengkap.

Menurut dia, tim medis lapas tidak bisa berbuat banyak atas kondisi penyakit Baasyir.

"Karena itu, dirujuk ke RSU di luar lapas yang memiliki fasilitas lebih lengkap dan memadai," kata David.

Editor: Muhammad Iqbal
Sumber: JPNN

0 Komentar