Habib Abdurrahman Al Habsyi, cucu Waliyullah Al Habib Ali bin Abdurrahman Al Habsyi Kwitang tutup usia malam tadi
ARRAHMAH.CO.ID - Jakarta (15/01/2018)
Meninggalnya seorang Ulama adalah sebuah musibah bagi ummat, karena sesuai dengan Hadis Nabi saw yang berbunyi.
“Sesungguhnya Allah tidak mencabut ilmu dengan serta merta mencabutnya
dari hati manusia. Akan tetapi Allah mencabut ilmu dengan cara mewafatkan para
‘ulama. Kalau Allah tidak lagi menyisakan seorang ‘ulama pun, maka manusia akan
menjadikan pimpinan-pimpinan yang bodoh. Kemudian para pimpinan bodoh tersebut
akan ditanya dan mereka pun berfatwa tanpa ilmu. Akhirnya mereka sesat dan menyesatkan. (H.R. Bukhari-Muslim)
Umat Islam Indonesia kehilangan salah satu Ulama Besar yaitu Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Alhabsyi Kwitang. Habib Abdurrahman meninggal di RS Haji Pondok Gede pukul 19.55 atau bada Isya, dalam usia 76 tahun, Senin (15/1)
Habib Abdurrahman merupakan pimpinan dan juga penerus Majelis Taklim Habib Ali Alhabsyi Kwitang. Setiap hari Ahad pagi, ribuan jemaah baik dari Jakarta maupun dari luar Jakarta hadir dalam pengajian rutin tersebut.
"Habib Abdurrahman dengan Islamic Centernya, beliau konsisten mengajarkan segala sesuatu dari sisi dakwah yang berbasis pada taklim di hari Ahad pagi. Dan itu pengaruhnya banyak sekali terhadap para alim-ulama Betawi, dan menjadi kiblat para habaib dan alim ulama bahkan tak jarang para Umaro yang ikut duduk hadir di majlis Ahad untuk menimba ilmu dan tabarukkan.
Majelis Kwitang juga kerap dikunjungi oleh para tokoh politik terutama saat momen pencalonan. Seperti Bung Karno sanpai Presiden Joko Widodo, tercatat pernah mengunjungi Majelis Kwitang.
Dalam tausiyahnya Habib Abdurrahman sering meyampaikan pesan yang menyejukkan. beliau meminta para jemaahnya untuk menyebarkan Islam yang toleran dan menyebarkan rahmat bagi alam semesta.
Habib Abdurrahman lahir sekitar tahun 1890 dikampung kwitang, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Kramat II No.79. Semasa hidupnya, Habib Abdurrahman dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak keistimewaan, banyak menjadi rujukan ulama dan habaib Betawi khususnya. Beliau berguru langsung kepada Ayahnya, yaitu Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi.
Menurut pantauan redaksi, beliau akan di kebumikan siang ba'da Dzuhur ini tak jauh dari Majelis Kwitang berdekatan dengan makam Ayahnya.
Abdul Hakim
Santri Pecinta Habaib dan Auliya Dunia
Peneliti Makam Imam Ghazali Thus
Meninggalnya seorang Ulama adalah sebuah musibah bagi ummat, karena sesuai dengan Hadis Nabi saw yang berbunyi.
![]() |
Majelis Ta'lim Ahad pagi Kwitang, ribuan jamaah memadati |
Umat Islam Indonesia kehilangan salah satu Ulama Besar yaitu Sayyidil Walid Al Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Alhabsyi Kwitang. Habib Abdurrahman meninggal di RS Haji Pondok Gede pukul 19.55 atau bada Isya, dalam usia 76 tahun, Senin (15/1)
Habib Abdurrahman merupakan pimpinan dan juga penerus Majelis Taklim Habib Ali Alhabsyi Kwitang. Setiap hari Ahad pagi, ribuan jemaah baik dari Jakarta maupun dari luar Jakarta hadir dalam pengajian rutin tersebut.
"Habib Abdurrahman dengan Islamic Centernya, beliau konsisten mengajarkan segala sesuatu dari sisi dakwah yang berbasis pada taklim di hari Ahad pagi. Dan itu pengaruhnya banyak sekali terhadap para alim-ulama Betawi, dan menjadi kiblat para habaib dan alim ulama bahkan tak jarang para Umaro yang ikut duduk hadir di majlis Ahad untuk menimba ilmu dan tabarukkan.
![]() |
Habib Abdurrahman bin Muhammad bin Ali Al Habsyi Kwitang |
Majelis Kwitang juga kerap dikunjungi oleh para tokoh politik terutama saat momen pencalonan. Seperti Bung Karno sanpai Presiden Joko Widodo, tercatat pernah mengunjungi Majelis Kwitang.
Dalam tausiyahnya Habib Abdurrahman sering meyampaikan pesan yang menyejukkan. beliau meminta para jemaahnya untuk menyebarkan Islam yang toleran dan menyebarkan rahmat bagi alam semesta.
Habib Abdurrahman lahir sekitar tahun 1890 dikampung kwitang, Jakarta Pusat, tepatnya di Jalan Kramat II No.79. Semasa hidupnya, Habib Abdurrahman dikenal sebagai sosok yang memiliki banyak keistimewaan, banyak menjadi rujukan ulama dan habaib Betawi khususnya. Beliau berguru langsung kepada Ayahnya, yaitu Habib Muhammad bin Ali Al Habsyi.
![]() |
Habib Ahmad bin Novel bin Salim bin Jindan di Majelis Kwitang |
Menurut pantauan redaksi, beliau akan di kebumikan siang ba'da Dzuhur ini tak jauh dari Majelis Kwitang berdekatan dengan makam Ayahnya.
Abdul Hakim
Santri Pecinta Habaib dan Auliya Dunia
Peneliti Makam Imam Ghazali Thus
0 Komentar