Peringatan Sewindu Haol KH Abdurrahman Wahid, Gusdurian Depok gelar diskusi "Refleksi Akhir Tahun Keberagaman dan Toleransi di Kota Depok"
ARRAHMAH.CO.ID - Kota Depok
Sewindu Haul Gus Dur yang jatuh di bulan Desember ini, tampaknya menjadi perhatian banyak kalangan, siapa yang tak kenal dengan sosok Almarhum, beliau semasa hidupnya menyerahkan seluruh pemikiranya hanya untuk Kemaslahatan Bangsa dan Negara, 8 tahun lalu telah meninggalkan kita, saat ini banyak para murid, kerabat maupun simpatisan mencoba mengenang perjuangan mantan Presiden ke-4 Republik ini.
Sewindu Haul Gus Dur yang jatuh di bulan Desember ini, tampaknya menjadi perhatian banyak kalangan, siapa yang tak kenal dengan sosok Almarhum, beliau semasa hidupnya menyerahkan seluruh pemikiranya hanya untuk Kemaslahatan Bangsa dan Negara, 8 tahun lalu telah meninggalkan kita, saat ini banyak para murid, kerabat maupun simpatisan mencoba mengenang perjuangan mantan Presiden ke-4 Republik ini.
Dengan berbagai cara
ekpresi mengenang jasa beliau, seringkali di adakan acara semisal seminar, kajian
ilmiyah, dan beragam cara lain untuk mengingatkan publik atas jasa beliau, kali
ini komunitas Jaringan Gusdurian nasional yang berada di Kota Depok, telah
mengadakan acara “Refleksi Akhir Tahun Keberagaman dan Toleransi di Kota Depok”.
Yang sudah terlaksana
di adakan pada Senin 18 Desember 2017 Pukul 19.00-22.00 wib yang bertempat di
Gedung Pemuda Depok Tole Iskandar, Jl. Merdeka, Kelurahan Mekarjaya Kecamatan
Sukmajaya Depok.
Dengan beberapa narasumber
yang bersedia hadir dari berbagai kalangan, Ahmad Solechan (PCNU Depok),
Mangaranap Sinaga (ketua PIKI Depok), Muhammad Subhi Azhari (Gusdurian Depok)
Kompol Putu Khalis (Kasatreskrim Depok) sebagai pemandu Mansyur Alfarisi
(Aktifis Pemuda Depok), peserta yang hadir pun terlihat membuat ruangan Gedung
Pemuda Depok cukup sesak penuh dari berbagai kalangan.
Sebagai kota yg sangat plural, Pemerintah Kota
Depok ternyata belum mampu mengelola keragaman tersebut dg baik. Beberapa
konflik terkait pendirian rumah ibadah, persoalan JAI, radikalisme dan ujaran
kebencian mewarnai dinamika sosial keagamaan di Depok. Pemerintah juga dianggap
kurang serius mendorong dialog dan kerjasama antar agama, sebaliknya justru
membiarkan potensi konflik horizontal dg menutup mata terhadap adanya beberapa
perumahan yg hanya boleh dihuni satu agama tertentu. Termasuk rumah kontrakan
dan kost yang hanya diperbolehkan disewa satu agama tertentu.
Seharusnya Pemerintah Kota turut mendukung
Kelompok-kelompok Keberagaman Lintas Agama seperti BASOLIA, Kelompok Muda
Keberagaman dll yang berusaha merekatkan kehidupan bersama dalam kepelbagaian
di masyarakat.
Dari diskusi dan refleksi ini akan ada perbaikan
dan perhatian dari Pemerintah Kota dalam membangun dan merawat NKRI dgn
keberagamannya yang ada di Kota Depok (Formatnews).
Gusdurian adalah
sebutan untuk para murid, pengagum, dan penerus pemikiran dan perjuangan Gus
Dur. Para GUSDURian mendalami pemikiran Gus Dur, meneladani karakter dan
prinsip nilainya, dan berupaya untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis
dan dikembangkan oleh Gus Dur sesuai dengan konteks tantangan zaman.
(Hakim Gusdurian-formatnews)
0 Komentar