Pameran Pendidikan Islam Ditutup, Indonesia Targetkan Jadi Tujuan Studi Islam Dunia

ARRAHMAH.CO.ID - Pameran Pendidikan Islam Internasional  atau International Islamic Student Expo (IIEE) 2017 resmi ditutup, Jumat (24/11/2017) pukul 16.00 WIB.

Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin
Dirjen Pendis, Kamaruddin Amin
Pameran yang berlangsung selama empat hari, dari 21-24 November di Indonesia  Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang Selatan, Banten itu berhasil membukukan 26 ribu pengunjung dan mengegolkan beberapa agenda penting.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin menjelaskan, event yang dibuka oleh Menteri Agama RI dan sebenarnya bukan sekedar pameran biasa, tetapi merupakan gerakan Islam moderat dan toleran melalui etalase pendidikan Islam Indonesia yang dipamerkan.

Ia menambahkan, expo ini cukup mendapat perhatian publik dilihat dari jumlah pengunjung dan liputan media-media mainstream dengan pemberitaan secara proporsional dan berimbang.

Visi dari expo  ini juga, ingin menunjukkan kepada dunia  bahwa Indonesia sangat pantas menjadi tujuan studi Islam. Lebih dari 30 perguruan tinggi Islam ambil bagian dalam expo ini.

Pameran yang mengambil tema “Pendidikan Islam Indonesia untuk Perdamaian Dunia” ini menampilkan 200 booth kampus-kampus nasional dan internasional serta berbagai madrasah unggulan di Indonesia.

Pameran ini menjadi  referensi utama para pencari studi Islam dalam berbagai program dan jurusan di dalam dan luar negeri.

Sejumlah acara diintegrasikan dalam expo ini, antara lain Seminar Internasional Tahunan tentang Studi Islam (Annual International Conference on Islamic Studies, AICIS), Deklarasi Serpong, Apresiasi Pendidikan Islam (API), Seminar Internasional tentang Studi Pesantren, dan Kompetisi Robotik Madrasah.

Sekretaris Dirjen Pendidikan Islam, Moh. Isom Yusqi menilai, event ini menjadi sarana strategis mempertemukan antara perguruan tinggi dan pasarnya.

Selain itu substansi acara ini sangat positif mendukung kampanye Islam rahmatan lil’alamin yang tengah ditekankan di Indonesia.

Pameran yang berlangsung selama empat hari ini dapat memberikan beragam informasi mengenai khazanah pendidikan Islam di Indonesia kepada pengunjung asing dan sebaliknya.

Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama RI ini menjadi bagian rencana besar untuk menjadikan Indonesia menjadi sentra pendidikan islam dunia.

Dalam jangka pendek, pameran ini akan membuat Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat luas secara nasional maupun internasional sebagai tujuan studi Islam yang menarik.

Dalam seminar yang terintegrasi dengan acara ini banyak tokoh Islam dunia yang hadir, seperti  Dr. Aisha Fathi dari Jinan University, Lebanon dan Dr. Lyn Parker dari The University Of Westrn Australia.

Dunia Internasional selama ini banyak mengagumi keberhasilan muslim Indonesia mengintegrasikan antara demokrasi dengan Islam secara harmonis.

Saat ini, di Indonesia terdapat 600 pendidikan tinggi Islam, 75.000 madrasah tingkat menengah, dan mijuta jiwa atau sekitar 87,2% dari total penduduk, Indonesia relatif stabil dan minim masalah terorisme.

Berdasarkan potensi-potensi tersebut Indonesia layak mendapatkan pengakuan sebagai salah satu pusat peradaban Islam dunia.

Keislaman Indonesia diperkuat oleh berbagai organisasi kemasyarakatan yang saling mendukung sehingga membentuk wajah Islam Nusantara yang moderat, ramah, dan aplikatif.

0 Komentar