K A P O K Oleh KH. Yahya Cholil Staquf
ARRAHMAH.CO.ID - Sudah berapa lama dan berapa kali sampeyan mengalami terombang-ambing dan kecelak-kecelik oleh politik?
Kalau keadaan itu mau sampeyan terus-teruskan juga, kemungkinan besar sampeyan itu mengidap penyakit jiwa yang lazim disebut masochims: memperoleh kenikmatan saat disakiti sehingga tuman.
Sebenarnya sampeyan punya dua pilihan: kapok kepada politik atau kapok menjadi orang awam. Kapok kepada politik artinya nggak mikirin lagi. Pasrah saja. Jalani hidup sehari-hari apa pun jadinya.
Kalau pun langit runtuh gara-gara kelakuan politisi --seperti yang telah terjadi di Timur Tengah dan sedang menjelang di Eropa dan Amerika-- ya terima saja dengan ikhlas sebagai nasib.
Kapok menjadi orang awam menuntut sampeyan untuk menambah ikhtiar demi memahami keadaan.
Memihak atau memusuhi secara buta pemain tertentu, bereaksi serta-merta berdasarkan emosi atau logika pendek terhadap suatu peristiwa atau pernyataan tertentu, menelan begitu saja apa yang didengung-dengungkan orang, semua itu adalah kesialan orang awam.
Sampeyan perlu tahu, siapa saja aktor yang sedang bermain, bagaimana latar belakang masing-masing, pihak-pihak mana saja yang terkait jejaring hubungan dengan setiap aktor, apa kepentingan-kepentingannya, peristiwa-peristiwa apa saja yang relevan dalam kurun waktu tertentu, bagaimana latar belakang sejarahnya, dan seterusnya dan seterusnya.
Jadi, ini bukan sekedar soal siapa pri siapa non-pri. Ini soal buto yang hendak menguntal-malang Indonesia, tak perduli sampeyan ada di dalamnya.
Kalau itu sampai terjadi, nasib terbaik sampeyan sebagai orang awam adalah menjadi slilit. Yang lebih sial ya jadi tai.
--------------
Sumber: https://m.facebook.com/staquf/posts/10211078558222052
0 Komentar