Peran Habaib dalam mendirikan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama
ARRAHMAH.CO.ID -
#Peranhabaib
#dakwahdamaihabaibnusantara
#Nudanhabaib
Qonun Asasi
berarti Aturan Dasar. Bagi Nahdlatul Ulama (NU), Qonun Asasi adalah pokok
pikiran, pendirian dan pedoman dasar bagi perjalanan Organisasi NU. Qonun Asasi
sendiri merupakan Pidato Rois Akbar NU Hadratus Syaikh Kiai Haji Muhammad
Hasyim Asy’ari dan Naskah Khittah Nahdlatul Ulama pada Muktamar NU pertama di
Surabaya. Qonun Asasi merupakan bagian tak terpisahkan dari Anggaran Dasar ini
(Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama 2010, BAB XIV PENUTUP Pasal 33).
Dalam catatan Qonun Asasi Nahdlatul Ulama, yang termaktub, kurang
lebih ada empak kali mengutip perkataan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib, jadi
dalam hal ini, Kadrotus syekh KH Hasyim Asyari sangat mengutamakan peran
Dzuriyyaha atau Habaib dalam hal pendirian Jamiyyah Nahdlatul Ulama, dan tak
bisa dilepaskan dari peran para Habaib.
Berdirinya NU atas Restu para Habaib.
Diantaranya:
1. Habib Abdullah bin Ali bin Hasan al Haddad (sangeng Bangil)
2. Habib Abu bakar bin Husain Asegaf (Bangil)
3. Habib Husain al Haddad (Jombang)
4. Habib Abu bakar bin Muhammad Seggaf-Quthub (Gresik)
5. Habib Ahmad bin Abdullah Asseggaf.
Bermula dari cerita Kyai Ahmad Khulaimi Ahyat mengatakan bahwa KH. Hasyim
Asy'ari mempunyai kedekatan sesama Ulama' Habaib seperti dengan Habib Husain al
Haddad (Jombang), mereka berdua selalu musyawarah dalam menghadapi persoalan
Agama dan Bangsa, kemudian pada tahun
1920 Habib Husain Jombang mengajak KH hasyim Asy'ari ke rumah Habib Abdullah
bin Ali al Haddad sangeng Bangil.
Selain silaturrahmi juga tabarukan belajar agama kepada Habib Abdullah bin Ali al Hadad Sangeng sebagaimana
mbah Kyai Kholil bangkalan Madura guru KH. Hasyim Asy'ari juga belajar
kepada Habib Abdullah bin Ali al Hadad Sangeng, kemudian Kyai Hasyim Asy'ari
minta restu kepada beliau untuk mendirikan jam'iyah NU.
Demikian pula kyai Wahab Hasbullah
Jombang yang beristrikan orang Bangil juga minta restu mendirikan jam'iyah NU
kepada Habib Abu Bakar bin Husain Seggaf Bangil, kemudian pada tanggal 31
Januari 1926 berdirilah jam'iyah NU di surabaya atas restu para habaib,
diantaranya: Habib Abu Bakar bin Muhammad Assegaf Gresik.
memerintahkan salah satu muridnya yang bernama Habib Ahmad bin Abdullah
Segaf atas wakil ulama' sadah alawiyin untuk hadir dalam deklarasi berdirinya
jam'iyah NU di Surabaya, dua tahun kemudian Pada tahun 1928 berdirilah NU
cabang bangil atas restu Habib Abu Bakar bin Husein Assegaf kepada kyai Hasan
Muhdhor selaku rois suriyah NU cabang bangil.
Oleh sebab itu Habib Salim bin Abdullah Maulakhela juga menjadi rois
suriyah NU pandaan dan para habaib lainnya seperti Habib Ja'far bin Jadid
Alhabsyi Bangil sebagai wakil ketua Anshor cabang Bangil.
Demikian hakekat kedekatan ulama' NU dengan ulama' Habaib yg memiliki
kesamaan guru agama dan kultur sehingga NU menjadi besar, sebagaimana kedekatan
KH Hamid Pasuruan dengan Habaib yang menjadikan mashur, akan tetapi bila Ulama'
NU masa kini meninggalkan atau berselisihan dengan ulama' Habaib niscaya kaum
Nahdliyin akan lebih mengikuti ulama' Habaib Ahlu Sunnah wal Jamaah, karena
Habaib merupakan guru para kyai, sebagaimana KH Hasyim dengan Habib Abdullah
bin Ali Al Hadad sangeng Bangil, hal itu sesuai dengan hadist Nabi yang
artinya: aku tinggalkan dua perkara yang penting apabila kalian berpegang
keduanya niscaya tidak akan tersesat selama-lamanya yaitu Kitabullah dan Itroti
Ahli Baity, di hadist yang lain al Qur'an dan Sunnat.
Kisah pun terulang, yaitu pada masa Gusdur memegang tampuk amanah sebagai
ketua NU,
kisah persahabatan antara Almarhum Gusdur dan Habib Abu Bakar bin
Hasan Alatas Azzabidi, ada tebak-tebakan masyhur antara kedua tokoh ini,
menurut Habib Abu Bakar Gusdur nanti jadi Presiden, dan menurut Almarhum Gudur,
antum ya Habib Abu Bakar nanti akan tinggal di dekat saya dan jadi tetangga
saya. Akhirnya hal itu benar-benar terjadi.
Jadi para kyai terdahulu memberikan contoh mencintai dan menghormati kepada
para santrinya dan kaum Muslimin masa kini dan yang akan datang. (Hakeem/LTN)
#Peranhabaib
#dakwahdamaihabaibnusantara
#Nudanhabaib
0 Komentar