Syekh Jumadil Kubro Ungkap Kesaktian Manusia yang Sesungguhnya, Ternyata....
![]() |
Ilustrasi Waliyullah. Imagae: NU Online |
Cak Masykur - Syekh Jumadil Kubro dikenal sebagai Waliyullah, salah satu tokoh penting dalam perkembangan Islam di Nusantara. Ulama besar dari Samarkand, Uzbekistan, Asia Tengah konon merupakan keturunan ke-10 dari al-Husain, cucu Nabi Muhammad SAW.
Dalam beberapa babad dan cerita rakyat Syekh Jumadil Kubro diyakini sebagai bapak para Wali Songo. Karena beberapa Wali Songo, yaitu Sunan Ampel (Raden Rahmat) dan Sunan Giri (Raden Paku) konon adalah cucunya. Bagi Sunan Bonang dan Sunan Drajad, Syekh Jumadil Kubro adalah buyutnya. Sementara Sunan Kudus adalah cicitnya (keturunan keempat).
Makam atau petilasan dari Syekh Jumadil Kubro diyakini berada di sejumlah tempat diantaranya di makam Troloyo yang berada satu lokasi dengan situs Trowulan Majapahit, Mojokerto; di Jalan Arteri Yos Sudarso No 1 Kelurahan Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk Kota Semarang; di Dusun Turgo (dekat Plawangan, Kaliurang), Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman; di Parangtritis Gunungkidul, Yogyakarta dan di Wajo, Makassar, Sulawesi Selatan.
![]() |
Makam Syekh Jumadil Kubro yang di Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk Kota Semarang. Photo: Tribunnews |
Yang banyak dikenal orang, makam Syekh Jumadil Kubro yang di Terboyo Kulon, Kecamatan Genuk Kota Semarang. Tiap hari ribuan peziarah datang ke makam Syekh Jumadil Kubro ini untuk berdoa.
Disebutkan dalam Babad, Syekh Jumadil Kubro merupakan sosok yang luar biasa. Beliau sakti madraguna. Dan banyak sekali karomah-karomah yang beliau miliki, seperti bisa berjalan di atas air, bisa terbang, bisa pergi ke satu tempat ke tempat yang lain hanya sekejap mata, dan masih banyak lagi. Namun, dijelaskan juga, dari sekian hal-hal yang dianggap luar biasa itu ada hal yang paling luar biasa yang diungkap Syek Jumadil Kubro. Hal ini terangkum dalam dialog percakapan Syekh Jumadil Kubro dengan muridnya.
"Tuanku, Engkau bisa berjalan di atas air.." Murid-muridnya berkata dengan kekaguman kepada Syeikh Jumadil Qubro.
"Itu bukan apa-apa... Sepotong kayu juga bisa" Syeikh Jumadil Qubro menjawab pertanyaan muridnya.
Murid : "Tetapi engkau juga bisa terbang keangkasa"
Syeikh Jumadil Qubro : "Demikian juga burung-burung itu bisa"
Murid : "Engkau juga bisa bepergian ke Ka'bah dalam sedetik"
Syeikh Jumadil Qubro : "Setiap Jin yang kuat pun akan mampu pergi dari india ke Demavand dalam sedetik"
Murid : "Engkau juga kebal senjata dan kebal api"
Syeikh Jumadil Qubro : "Batu karang dipantaipun bisa kebal seperti itu"
"Kalau begitu, Apa kehebatan seorang manusia sakti yang sebenarnya...?" Murid-muridnya ingin Tahu..
Syeikh Jumadil Qubro tersenyum lalu beliau menjawab :
"Manusia sakti ialah mereka yang bisa menjaga hatinya agar tidak berpaling kepada sesuatupun selain Allah, Hatinya selalu Dzikrulloh dalam keadaan apapun, Sehingga bisa bersabar ketika di uji dan bisa bersyukur ketika diberi rizeki, Dengan dzikirnya maka rasanya rata datar seprti air sehingga tidak senang ketika dipuji dan tidak sakit hati ketika dihina, Dengan dzikrulloh maka ia bisa terbang hijrah dari kegelapan perbuatan dosa kejalan ketaqwaan penuh cahaya, Dan kebal dari segala godaan syetan."
Diolah dari berbagai sumber.
Daftar Pustaka:
Sayyid Ali bin Abu Bakar Sakran, Kitab Al-Jawahir Al-Saniyah,
Sayyid Abdul Rahman Al-Masyyur, Syams Al-Zahirah
Kitab Babad Tanah Jawi
0 Komentar