Berharap Bisa Ditahlilkan Warga Muhammadiyah Ini Sekolahkan Anaknya di Madrasah NU

Ilustrasi Tahlilan
Ilustrasi Tahlilan. Photo Flickr ikhlasulamal
NEWS, ARRAHMAH.CO.ID - Puluhan warga Kaliopo, Klumpit, Gebog, Kudus berduyun-duyun ke rumah Kusiri (alm), Selasa (23/08/2016) untuk tahlilan hari ke-5 wafatnya tuan rumah. Meski, diketahui Kusiri (alm) merupakan warga Muhammadiyah yang lazimnya tak mengenal amaliah mengirim doa dan tahlilan. 

Setelah ditelusuri, Kusiri memang sengaja menyekolahkan ketiga anaknya, masing-masing Ulin Nihayah, Eva, dan Dewi ke sekolah di bawah naungan LP Ma’arif NU dengan harapan agar kelak ketika meninggal, ada yang menahlilkan. Saksi yang mendengarkan cita-cita almarhum tersebut bernama Turikan, warga Kalilopo Rt. 02 Rw. 04.

Di Muhammadiyah, dari dulu upacara tahlilan berjama’ah dalam rangka mendoakan orang yang sudah wafat adalah perkara tabu. Bahkan sebagian mereka mengatakan bid’ah karena tidak pernah dilaksanakan pada zaman Nabi. 

Semua anak Kusiri adalah lulusan MA NU Hasyim Asy’ari Gebog Kudus. Walau dia aktif sebagai anggota Muhammadiyah, harapan untuk mendapatkan amal jariyah berupa doa dari anak sangat tinggi.

Barangkali, Kusiri adalah ayah yang beruntung karena semua anaknya masuk sekolah di lingkungan NU. Tanpa ada rasa gengsi, madrasah NU jadi pilihan mencerdaskan anak-anaknya agar mengenal berbakti kepada orang tua. Jika saja dia pengurus Muhammadiyah, mungkin saja ia gengsi menyekolahkan anaknya ke madrasah NU. Barokah, Pak! [DutaIslam/KBAswaja/Ibn Yaqzan]

0 Komentar