Hikmah Halal Bihalal oleh Kyai Tholhah Hasan

Oleh: KH. Prof Dr Moch Tholhah Hasan.

Pesan Ramadhan begitu banyak. Sebagian orang banyak yang mendapat inspirasi dan sebagian tidak dapat inspirasi sama sekali walaupun berkali-kali. Karena semakin tahun ada penurunan kuantitas dan kualitas ibadah pada bulan Ramadhan.
  
Apakah para pengajar dari para Kyai dan ustad kurang tepat di dalam mengajarkan atau tidak bisa memberikan keteladanan kepada jamaahnya sehingga tidak ikut manut kepada Kyainya.

Saat ini berjuta-Juta umat islam dunia menjalankan ibadah puasa dalam kondisi  ketakutan. Jumlah pengungsi umat islam sekitar 60 juta. Padahal pada perang dunia kedua hanya 50 juta. Sebagian besar pengungsi adalah umat islam. Ini sangat memprihatinkan.

Umat islam yang meninggal karena konflik perang sekitar 300 ribu. Ada 5 Negara yang paling banyak menjadi korban karena konflik, seperti: Sudan, Afganistan, Syiria, Iraq, Yaman. Mereka tidak bisa melaksanakan ibadah dengan aman dan nyaman.

Mengapa itu terjadi? barangkali mereka kurang sabar dan tidak rukun. Padahal itu pesan Ramadhan. Dan yang ada pada mereka adalah "Al-Adawah dan Al-Bagdho' (permusuhan dan dan kebencian). Setiap hari mereka berfikir bagaimana menjatuhkan dan menghancurkan sesama muslim. Padahal semua itu merupakan prilakunya syetan.

Dalam sebuah ilustrasi yang bersumber dari hadis Rosulullah SAW. Ada sebuah kisah tiga orang, kulitnya rusak, kepalanya tidak tumbuh rambut dan yang ketiga orang yang buta. Ketiganya bedoa puluhan tahun agar bisa disembuhkan.

Pertama, orang yang kulitnya rusak diobati oleh Malaikat yang mendo-mendo (menyamar) menjadi orang biasa yang ngobati. Setelah di obati maka sembuhlah dia.  Kemudian Malaikat itu bertanya"Setelah sembuh, Malaikat bertanya" Setelah sembuh, apa yang engkau inginkan? Laki-laki itu menjawab" saya pingin onta.

Kemudian Malaikat itu memberi onta yang sedang bunting(menteng). Ahirnya dalam waktu yang singkat orang yang sakit kulit dan sembuh menjafi orang kaya raya.

Selanjutnya orang yang rambut plontos agar rambutnya tumbuh. Di suwuk oleh malaikat rambutnya tumbuh. Dia ingin sapi. Kaya menjadi peternak sapi seperti orang yang pertama.

Kemudian orang buta itu juga disuwuk ahirnya bisa melihat. Dia meminta kambing. sehingga menjadi kaya karena kambingnya berkembang begitu cepat.

Setelah sekian tahun. Malaikat datang lagi dalam bentuk lain mengaku orang fakir yang sangat membutuhkan. Malaikat itu meminta satu ekor untuk dibuat bekal karena miskin.

Ternyata peternak onta menolak. Dia tidak ngaku kalau rejeki berupa onta dari Allah SWT. Fia kufur nikmat. Ahirnya Malaikat itu berdoa agar dikembalikan semula. Begitu juga dengan orang yang kepalanya plontos kufur nikmat. Dia pelit. Ahirnya kembali miskin dan rambutnya rontok.

Rupanya yang buta dermawan. Dia  bilang "pak...sampeyan pingin berapa kambing, silahkan...! Berapa kambing yang diperlukan. Rupanya orang menyadari bahwa semua itu dari Allah SWT.

Kemudian Malaikat mengatakan "semoga rejekinya dijaga oleh Allah SWT". Saya adalah orang yang datang waktu engkau masih buta dan miskin.

Dalam ahir ceramahnya, KH Tholhah mengingatkan agar selalu syukur kepada Allah SWT dan tidak berbangga diri atas kesuksesan yang diraihnya.

Bisa jadi bangsa Arab yan diberikan kenikmatan dengan limpahan minyak kemudian merasa dirinya lebih baik dan mengaku kalau dirinyalah yang berhasil sehingga lupa bahwa yang memberikan kenyamanan dan yang memberi makan dari kelaparan dan yang memberikan keamanan dari rasa takut adalah Allah SWT. Jika sampai lupa, maka bangsa Arab akan dikembalikan semua, sebagaimana orang yan gundul di atas.( Abdul Adzim Irsad/ KBA/Ibnu Yaqzan)

Disampaikan KH. Tolhah Hasan di Masjid Sabilillah Malang, Sabtu, 16 Juli 2016

0 Komentar