Mengenali Pejuang Palestina Sesungguhnya yang Digambarkan Rasulullah
Oleh: Awy' A. Qolawun
Jika mempelajari hadits-hadits perihal tanda akhir zaman yang disampaikan oleh Nabi melalui isyarat-isyarat dan simbol-simbol, kita akan menemukan fakta-fakat menarik. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa salah satu dari empat pilar agama yang harus kita ketahui adalah ilmu-ilmu tanda akhir zaman. Jadi dalam beragama (ber-diin) yang baik adalah bukan sekedar tahu Islam, Iman, tetapi juga Ihsan dan Ilmu Tanda Akhir Zaman.
Yang aku katakan ini berdasar atas "Hadits Jibril" (Red. Hadits Jibril (bahasa Arab: ØØ¯ÙŠØ« جبرائيل, HadÄ«ts JibraÄ«l) adalah sebuah hadits yang memuat definisi tentang Islam, Iman, Ihsan, dan tanda-tanda hari kiamat menurut akidah umat Islam. Hadits ini diriwayatkan dari sahabat Umar bin Al-Khaththab dan Abu Hurairah. Hadits ini dapat ditemukan di kedua kitab Shahihain, Sahih Bukhari dan Sahih Muslim, juga Arbain Nawawi hadits ke-2.) yang sangat terkenal itu. Dalam perkembangan berikutnya, ilmu yang khusus mempelajari tanda-tanda masa ini dikenal dengan istilah "fiqh tahawwulat". Seseorang yang mengetahui fiqh tahawwulat dengan baik, maka akan tahu apa yang harus dia lakukan dalam menghadapi zaman yang serba membingungkan ini. Sekaligus dia tidak heran dengan apa yang terjadi, juga tahu apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkan sekaligus menjalankan agamanya dengan baik.
Diantara tanda masa yang diisyaratkan Nabi adalah bahwa beliau mengatakan jika para pejuang agama yang sesungguhnya akan selalu ada. Para mujahid itu akan terus memperjuangkan tegaknya agama ini sesuai dengan manhaj yang dibawa Nabi. Bukan manhaj-manhaj klaim atau organisasi tertentu.
Di sebagian riwayat yang shahih, diantara para Mujahid itu (dengan ideologi wasathi/moderat yang diajarkan Nabi itu) berkumpul di sekitar Palestina. Mereka akan terus berjuang dengan atau tanpa dukungan apapun, sampai janji-janji Allah melalui NabiNya akan terbukti suatu waktu nanti.
Bagi para saudara Muslim yang begitu kompeten dengan nasib Palestina (dan al-Aqsha), pernah kalian memperhatikan ideologi orang Palestina? Jika ingin tahu bagaimana manhaj turun-temurun dari era Nabi sampai sekarang, coba ketahui seperti apa ideologi dan Islam orang Palestina. Terlebih mereka yang tinggal di Jalur Gaza. Pejuang yang tak jemu-jemu terus berjuang demi kembalinya al-Quds walau media tak berpihak.
Catat baik-baik, di lapangan kalian tak akan menemukan orang berhaluan Syiah atau Salafi-Wahabi di kalangan pejuang Palestina. Para pejuang Palestina itu para Sunni asli yang tidak membutuhkan dukungan yang hanya berupa kata-kata dan propaganda saja. Mereka juga bukan orang-orang yang kerap berteriak-teriak membawa ideologi atau agama untuk kepentingan sesaat saja. Fokus mereka adalah kembalinya al-Quds dan al-Aqsha ke pangkuan kaum Muslimin seluruhnya tanpa ada kepentingan-kepentingan apapun.
Coba perhatikan, apa ada dari golongan-golongan yang aku sebut tadi memberikan perhatian khusus atau mengarahkan simpatisannya untuk memikirkan nasib Palestina? Kecuali hanya basa-basi saja dan mengganggapkan bukan permasalahan bersama (qadhiyyah kubra) lil muslimin.
Walau sejatinya orang-orang Palestina tidak membutuhkan semua itu dan mereka akan terus berjuang dengan kemandirian mereka, tanpa lelah. "Suatu saat kita akan kembali meletakkan dahi kita untuk bersujud dengan tenang dan air mata berlinang di Masjid al-Aqsha."
Mereka, orang-orang Palestina itu, yang saat ini beritanya tenggelam, terus berjuang sekuat dan semampu mereka dengan cinta yang membuncah pada Nabinya. Coba tanyakan pada orang Palestina khususnya yang tinggal di Gaza, bagi mereka motivasi perjuangan bersumber pada cinta kepada Nabi. Cinta yang tak hanya sekedar ngaku-ngaku melaksanakan sunnahnya saja. Tetapi juga cinta yang mendalam kepada pribadi Sang Junjungan. Cinta yang selalu gegap-gempita dicurahkan terutama ketika bulan Maulid Nabi masuk. Itu fakta di Palestina.
Maka jika ingin tahu arti mujahid fi sabilillah yang sesuai dengan apa yang dimaksud Nabi, maka lihat dan pelajari ideologi orang Palestina. Ideologi Ahlussunnah sesungguhnya yang bukan cuma dimanhaj-manhajkan apalagi sampai digunakan untuk menyalahkan dan merasa diri paling benar. Semoga mencerahkan dan semoga Allah selalu memberikan anugerah dan pertolonganNya kepada para pejuang-pejuang sejati kita di Palestina, Aamin. (via @awyyyyy).
Sumber: Muslimedianews.com
0 Komentar